Jumat, 27 Mei 2011

PENGARUH PERMAINAN BLOCK DESIGN TERHADAPPERKEMBANGAN PSIKOMOTORIK ANAK GIZI BURUK MASA PRA SEKOLAH DI KABUPATEN SRAGEN

Permainan block design atau block design subtest dapat melatih visual motor dan perkembangan kognitif anak terutama pada usia Taman Kanak-kanak. Agar si kecil bisa mencapai dan melewati perkembangannya dengan normal, perlu diberikan stimulasi yang tepat sesuai dengan usianya. Maka dari itu, permainan block design ini amatlah membantu menstimulasi perkembangan anak terutama perkembangan psikomotorik Prevalensi kelainan Tumbuh Kembang di kabupaten Sragen menunjukkan adanya peningkatan. Terbukti tiap tahunnya meningkat kurang lebih 0,5% dari tahun sebelumnya. Dari hasil pendataan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, pada bulan Mei tahun 2005 tercatat ada 259 balita yang diindikasikan menderita gizi buruk. Hal ini menunjukkan bahwa gizi buruk merupakan masalah kesehatan yang penting di Kabupaten Sragen.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perkembangan psikomotorik anak prasekolah yang menderita gizi buruk karena permainan block design. Penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan informasi dalam mengambil tindakan promotif dan preventif, kuratif serta rehabilitatif. Jenis penelitian ini adalah eksperimental analitik dengan menggunakan rancangan penelitian secara Randomized “pretes-postest” control group design yang dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2007 dilaksanakan di Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sragen.

Sampel diambil dari anak balita dengan gangguan perkembangan psikomotorik di Kabupaten Sragen, yaitu anak balita dengan gizi buruk di Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sragen sebanyak 30 anak dengan cara Simple Random Sampling yang dibagi menjadi 2 kelompok masing-masing 15 anak. Kelompok 1 adalah kelompok perlakuan yang diberi permainan, sedangkan kelompok 2 adalah kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan. Cara pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :Sampel diberi permainan block design selama 3 bulan, disertai latihan yang terus menerus. Setelah 3 bulan sampel diuji dengan menggunakan Tes Bentuk Geometrik yaitu menggunakan 7 bentuk bangun dan kertas berwarna putih berukuran 3 x 6 inchi. Kemudian dinilai berdasarkan dapat atau tidaknya anak coba menirukan bentuk-bentuk tersebut.

Hasil penelitian dari 30 sampel anak gizi buruk yang tidak diberi perlakuan dengan yang diberi perlakuan terdapat perbedaan. Kelompok kontrol 21,33%, sebelum perlakuan 12% dan sesudah perlakuan 70,67% anak dapat menirukan bentuk bangun pada tes bentuk geometrik. Hasil analisis data menggunakan wilcoxon sign ranks test juga menggambarkan bahwa ada pengaruh yang sangat signifikan pada kelompok kontrol, sebelum dan sesudah perlakuan. Nilai probabilitas kelompok kontrol dengan sesudah perlakuan kelima bentuk berpengaruh (p<0,05). Sedangkan untuk kelompok sebelum dan sesudah perlakuan terdapat perbedaan yang sangat signifikan (p<0,05), melebihi kelompok lain.
   
Oleh : dr Idah Wido Sari N


Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar

web referer



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
free counters