Selasa, 14 Juni 2011

ABU NAWAS DENGAN LUMPANG BATU

Diceritakan pula: Sultan Harunurrasyid masih mencari tipu daya akan mengalahkan Abu Nawas dan hendak menghukumnya, sebab rupanya belum lagi hilang malu baginda itu oleh segala perbuatan Abu Nawas kepadanya.

Baginda mempunyai lumpang batu belah dua. Maka pikir baginda di dalam hatinya. “Baiklah aku suruh panggil Abu Nawas itu.”

Setelah datang Abu Nawas ke penghadapan serta menyembah, maka sabda baginda kepadanya, “Hai, Abu Nawas, engkau aku panggil ini, sebab lumpang batuku belah dua. Sekarang ini tak boleh tiada engkau tolong jahitkan lumpang itu. Jikalau engkau tiada dapat menjahit lumpang batu ini, niscaya aku bunuh engkau.”

Sembah Abu Nawas, “Mana titah Tuanku patik junjung di atas batu kepala patik; seboleh-bolehnya patik kerjakan juga. Akan tetapi patik mohonkan tempo esok pagi.”

Sabda raja, “Baiklah.”

Abu Nawas lalu menyembah, bermohon diri kembali ke rumahnya. Setelah sampai, pergilah pula ia mencari batu kecil-kecil, yang serupa dengan batu lumpang itu, kira-kira dapat satu bakul. Keesokan harinya pagi-pagi pergilah ia menghadap baginda. Maka kata baginda kepadanya, “Hai, Abu Nawas! Apa yang engkau bawa kemari ini?”

Sembah Abu Nawas, “Patik mohonkan ampun ke bawah duli Syah Alam. Patik minta tolong kepada yang Dipertuan akan memintalkan patik benang daripada batu ini, akan menjahit batu lumpang Tuanku yang pecah itu. Patik sendiri tiada tahu membuat benang itu. Insya Allah jika sudah jadi benang itu, boleh patik jahit lumpang Tuanku. Akan tetapi kalau tiada jadi, mana titah Tuanku patik junjung.”

Sabda baginda, “Siapa pula yang dapat membuat batu kecil-kecil ini menjadi benang?”

Jawab Abu Nawas, “Jikalau lumpang batu dijahit dengan benang saja, mana bisa, melainkan batu itu harus dijahit dengan benang batu pula, baru dapat.”

Demi didengar baginda perkataan Abu Nawas itu, baginda pun terlalu heran serta diam tiada terkata-kata lagi. Pikir Sultan Harunurrasyid di dalam hatinya, “Abu Nawas ini memang bukan sembarang orang saja rupanya; cerdik dan panjang akalnya.”

Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar

web referer



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
free counters